The Essence of Feminism

Topik feminisme ini memang tergolong berat untuk dibahas. Setiap kali diomongin, pasti ada aja perdebatan. Ada yang pro, ada juga yang kontra. Wajar sih, karena isu feminisme sering banget bersinggungan sama nilai-nilai budaya, norma sosial, dan keyakinan pribadi yang beda-beda di masyarakat.

Sebenarnya, feminisme itu punya arti yang beda-beda buat setiap orang. Buat sebagian orang, feminisme mungkin soal kesetaraan gaji antara pria dan wanita. Buat yang lain, feminisme adalah hak buat dapetin pendidikan yang sama. Tapi, ada juga yang salah kaprah. Mereka nganggep feminisme itu gerakan anti-pria. Seolah-olah, feminisme dibuat untuk merendahkan atau mengalahkan pria.

Padahal, nggak gitu, lho! Feminisme sama sekali bukan soal "mengalahkan" pria atau bikin mereka kalah suara. Intinya, feminisme itu memperjuangkan kesetaraan dan keadilan buat semua, baik pria maupun perempuan.


Source: https://id.pinterest.com/pin/68744519990/


Buatku sendiri, feminisme lebih dari itu semua. Feminisme adalah soal kebebasan. Kebebasan buat jadi diri sendiri. Kebebasan buat bikin keputusan tanpa takut dihakimi. Kebebasan buat hidup tanpa perlu ngikutin aturan-aturan yang kadang absurd banget.

Coba deh, pikirin. Selama ini, ada berapa banyak aturan nggak masuk akal yang sering kita dengar tentang perempuan? Contohnya nih: "Perempuan itu harus nurut." Yaelah, emangnya perempuan nggak punya hak buat punya pendapat sendiri? Kayak, seriusan deh, apa salahnya kalau perempuan mau punya suara? Mau ambil keputusan? Masa iya harus selamanya cuma ngikut aja? Belum tentu yang diikutin bener. Akibatnya, bisa menghambat potensi diri untuk lingkungan sekitarnya.

Atau ini nih yang nggak kalah ngeselin: "Perempuan nggak usah sekolah tinggi-tinggi, toh ujung-ujungnya di dapur." Aduh, siapa sih yang bikin aturan kayak gitu? Padahal ya, perempuan itu punya peran penting banget, apalagi buat jadi pendidik pertama buat anak-anaknya. Kalau ibunya berpendidikan, anak-anaknya juga akan dapat bekal yang lebih bagus untuk masa depan.

Terus, ada lagi nih: "Perempuan usia segini kok belum nikah?" Seakan-akan perempuan punya tenggat waktu buat menikah. Hellooo, nggak semua orang punya prioritas yang sama. Ada yang lebih milih fokus sama karier, ada yang lagi sibuk ngejar pendidikan, dan ada juga yang emang belum ketemu pasangan yang cocok. Semua itu sah-sah aja, kan? Seolah hidup perempuan itu sudah ditulis skripnya tanpa nanya kita, apa kita setuju atau nggak?

Yang aku suka dari feminisme adalah ide tentang kebebasan. Kebebasan buat perempuan milih jalan hidupnya sendiri. Bukankah pria udah lama punya kebebasan itu? Mereka bebas pilih mau karier kayak apa, gaya hidupnya gimana, kapan mau nikah, bahkan kalau nggak mau nikah sekalipun. Jadi, kenapa perempuan nggak bisa punya kebebasan yang sama?

Feminisme adalah tentang ngasih perempuan ruang buat bilang, "Ini hidupku, dan aku yang nentuin jalan ceritanya." Tapi ya, kenyataannya nggak semudah itu. Tekanan dari masyarakat, keluarga, bahkan teman sering banget bikin kita ragu sama pilihan kita sendiri. Ada aja yang bilang perempuan yang nggak ngikutin ekspektasi itu "nggak lengkap”, "nggak sukses”, atau bahkan "nggak taat agama."

Padahal, sukses itu kan beda-beda buat setiap orang. Yang penting, kita puas sama pilihan kita. Kita bisa ngejalanin hidup tanpa rasa takut dihakimi.

Feminisme itu juga soal pemberdayaan diri. Gimana kita bisa dengerin hati kita sendiri tanpa kebanyakan mikirin apa kata orang. Jadi feminis itu artinya kita bebas bikin keputusan dengan sadar, tanpa ngerasa terbebani sama ekspektasi-ekspektasi yang nggak penting.

Kadang, kebebasan itu emang menakutkan. Tapi buatku, kebebasan itu adalah langkah pertama buat jadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Hidupku adalah milikku. Aku nggak akan biarin orang lain ngatur-ngatur gimana aku harus ngejalaninnya.

Feminisme juga ngajarin kita buat menghargai semua pilihan perempuan. Entah dia milih jadi ibu rumah tangga, ngejar karier, atau bahkan mimpi-mimpi besar lainnya. Semua itu valid. Semua itu berharga.

Jadi ya, buatku, feminisme adalah soal kebebasan. Kebebasan untuk jadi apa pun yang aku mau, untuk pilih jalan hidupku sendiri tanpa takut dihakimi. Kebebasan yang sudah lama dinikmati pria, dan sekarang saatnya perempuan juga bisa ngerasain hal yang sama.

Comments