![]() |
Source: https://id.pinterest.com/pin/593067844654509110/ |
Disclaimer: The content of this blog represents my personal opinions and thoughts about relationships and love. I am not a professional or certified expert in relationship counseling or psychology. These posts are based on personal experiences, observations, and reflections. Please consider seeking advice from qualified professionals for any specific concerns or challenges you may have in your personal relationships.
Ngomongin soal cinta tuh rasanya agak gimana gitu ya, apalagi kalau yang bahas itu orang yang, ya.. masih kurang beruntung atau belum ketemu keberuntungannya di dunia percintaan. Kayak, "Eh, kamu ngomong apa sih? Kamu sendiri gagal kan?" Gitu kali ya, respons-nya. Tapi siapa bilang orang yang belum beruntung nggak bisa paham soal cinta? Kadang justru mereka yang paling ngerti karena belajar dari banyaknya cerita, harapan, atau bahkan patah hati.
Kali ini, aku ingin berbagi pandanganku tentang cinta. Aku percaya bahwa true love does exist, but apparently, it is not for everyone.
Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak lagi terbang ke awan tiap kali ketemu seseorang? Deg-degan, nggak sabar pengin ketemu lagi, sambil ngerasa dia adalah "the one", tapi, beberapa bulan kemudian kok rasanya beda? Perasaan berbunga-bunganya hilang, terus kamu mulai mikir, "Eh, ini masih cinta nggak sih? Kok rasanya flat gini?"
Well, mungkin karena kamu, aku, atau banyak dari kita masih sering salah paham tentang cinta. Kita suka mikir kalau cinta itu harus selalu bikin happy terus, kayak di awal-awal hubungan. Faktanya, cinta bukan hanya tentang rasa manis yang muncul di awal. Kalau kamu ngejar cinta yang terus-menerus bikin deg-degan, mungkin yang kamu cari itu hanya kisah cinta, bukan cerita hidup.
Kisah cinta itu indah banget, ada momen manis, kenangan seru, sama pengalaman yang bikin hati hangat. Ternyata, kisah cinta nggak selalu berkembang menjadi cerita hidup. Banyak orang punya kisah cinta yang akhirnya berhenti di tengah jalan. Kenapa? Karena cerita hidup itu nggak cuma soal berbunga-bunga, tapi soal bagaimana cinta bisa jadi fondasi untuk melewati segala hal, baik yang manis maupun yang pahit.
Cinta itu sebenarnya adalah kata kerja. Iya, serius. Contohnya, kamu pasti pernah lihat pasangan tua yang masih gandengan tangan meskipun rambut mereka udah putih semua. Apa mereka selalu ngerasa berbunga-bunga sepanjang hidup? Nggak, dong. Tapi mereka memilih untuk terus bersama. Mereka udah lewatin banyak hal bareng, kayak membesarkan anak, kehilangan orang terdekat, jatuh bangun finansial, bahkan mungkin pindah-pindah tempat tinggal. Itu cinta yang sebenarnya, bukan cuma perasaan, tapi memilih untuk tetap tinggal.
![]() |
Source: https://id.pinterest.com/pin/5066618329128207/ |
Cinta itu sesuatu yang harus kita pelihara dan rawat. Nggak muncul begitu saja seperti percikan kembang api, atau seperti makanan kaleng yang pakai pengawet dan bisa awet dengan sendirinya, cinta perlu usaha dari kedua belah pihak. Banyak orang sibuk cari "orang yang tepat," padahal yang lebih penting itu jadi "orang yang tepat." Kita kadang lupa kalau cinta bukan soal nemuin pasangan sempurna, tapi soal gimana kita sama-sama berusaha jadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Jadi, kalimat "terima aku apa adanya" itu agak kurang pas, menurutku. Kalau kamu mau cinta bertahan lama, kamu harus mau bertumbuh. Bukan cuma buat pasanganmu, tapi juga buat dirimu sendiri.
Hal-hal kecil itu penting banget, lho. Misalnya, kasih hadiah kecil tanpa alasan, bilang "terima kasih" buat hal-hal sepele, atau cuma nanya, "kamu butuh bantuan nggak?" Itu semua kayak pupuk buat cinta. Plus, belajar buat nunjukin rasa cinta dengan bahasa cinta pasanganmu. Misalnya, kalau bahasa cintanya quality time, ya luangkan waktu buat dia. Saling ngerti bahasa cinta masing-masing itu kunci banget.
Untuk menjadi kisah hidup, cinta itu lebih dari "butterflies." Jika kamu hanya mengejar rasa deg-degan dan "butterflies in your stomach," kamu mungkin akan memiliki banyak kisah cinta, tapi tidak akan memiliki cerita hidup yang penuh makna. Cinta sejati itu nggak cuma soal intensitas perasaan, tapi tentang gimana kamu dan pasanganmu terus tumbuh bersama, apapun yang terjadi.
Aku sekarang lagi belajar untuk mencintai dengan cara yang lebih dewasa. Ingat, cinta itu kerja keras. Cinta itu tindakan nyata. Cinta itu pilihan untuk tetap tinggal, meskipun perasaan nggak lagi se-intens dulu. Karena pada akhirnya, cinta sejati bukan cuma soal "aku dan kamu," tapi tentang gimana kita bisa membangun "kita".
Comments
Post a Comment