![]() |
Source: https://id.pinterest.com/pin/110690103336199180/ |
Jadi perempuan tuh emang nggak gampang, ya? Dari kecil udah dikasih standar yang kadang nggak masuk akal. Harus kuat, tapi tetap lembut. Mandiri, tapi nggak boleh terlalu dominan. Sukses, tapi jangan lupa juga harus bisa ngurus rumah tangga. Terus, di satu sisi disuruh kompetitif, tapi di sisi lain juga harus selalu saling support. Kayak, hello? Mau gimana nih?
Tuntutan Jadi Perempuan
Dari kecil kita udah diajarin untuk jaga sikap, ngomong harus pelan, jangan terlalu keras, pokoknya harus selalu “anggun." Udah gede? Tuntutannya makin banyak. Harus pinter, punya karier bagus, tapi jangan sampai lupa sama kodrat. Harus kerja keras, tapi tetap jadi ibu yang sempurna. Harus bisa urus rumah, tapi juga tetap harus tampil kece. Nggak ada ruang buat salah, pokoknya harus all-in-one.
Terus di media sosial, makin kenceng aja tuh pressure. Ada standar nggak tertulis soal perempuan ideal yang kayaknya harus bisa semua. Mau fokus ke karier? Dibilang egois, nggak mikirin keluarga. Mau jadi ibu rumah tangga? Dibilang kurang ambisius. Serba salah, kan? Apapun pilihannya, pasti ada aja yang nyinyir.
Kita sering denger slogan kayak "women empower women," "women support women." Tapi realitanya? Banyak banget komentar negatif yang justru datang dari sesama perempuan. Coba deh liat di dunia parenting, ibu-ibu paling sering di-judge sama ibu lainnya. Anak kenapa-kenapa, yang pertama disalahin pasti ibunya. Kayak semua tanggung jawab ada di pundaknya. Berat banget, nggak sih? Daripada sibuk nyalahin, kenapa nggak mulai saling support aja?
Sisterhood is Power
Saling support sesama perempuan itu bukan cuma tren, tapi emang penting banget. Dunia ini kadang nggak adil sama perempuan, mulai dari gaji yang lebih kecil, pelecehan, sampai stereotip yang bikin kita susah maju. Makanya, kita butuh satu sama lain.
![]() |
Source: https://id.pinterest.com/pin/752171575297273469/ |
Jadi perempuan yang bisa “benerin mahkota” perempuan lain artinya kita sadar kalau tiap orang punya perjuangannya sendiri. Semua orang punya masalah masing-masing, pernah buat kesalahan, punya luka yang nggak selalu kelihatan. Jadi, kalau kita lihat teman, saudara, atau bahkan stranger yang lagi struggle, kenapa nggak kita bantu aja? Tanpa menyalahkan atau menghakimi, kasih support dengan tulus.
Bantu Tanpa Julid
Kadang, kita ketemu teman yang lagi insecure, ngerasa gagal, atau kehilangan arah. Nah, ada dua pilihan: mau jadi orang yang ngejatuhin atau yang bantu dia bangkit? Sayangnya, nggak semua orang pilih opsi kedua.
Coba deh, kalau liat teman kamu ada lipstick nempel di giginya, kasih tau pelan-pelan sebelum dia sadar. Atau kalau ada kolega yang hampir salah ngomong di meeting, bantu dia tanpa bikin dia malu. Dengerin curhatan sahabatmu tanpa sibuk spill the tea ke orang lain. Simple, tapi efeknya besar.
Empower
Ngedukung perempuan lain bukan berarti kita harus selalu jadi “pahlawan” buat mereka. Lebih ke kasih energi supaya mereka bisa berdiri sendiri. Misalnya, kalau ada temen yang ngerasa stuck sama kariernya, daripada cuma kasihan, mending ingetin dia kalau dia punya potensi besar dalam dirinya.
Support juga nggak harus sesuatu yang wah. Bisa sesimpel kasih rekomendasi kerjaan buat temen yang lagi nyari, nemenin sahabat yang baru patah hati, atau cuma bilang “lo keren banget” ke teman yang keliatan kurang percaya diri. Mungkin keliatannya kecil, tapi buat orang yang lagi down, itu bisa berarti banget.
Be a Girl’s Girl
Kalau ada perempuan lain yang lagi susah, jangan langsung nge-judge atau ngejatuhin. Kita semua punya perjalanan hidup yang nggak gampang. Ada luka, ada ketakutan, ada perjuangan yang orang lain nggak tau. Kadang, satu kata semangat atau sedikit bantuan bisa jadi game-changer untuk seseorang.
Dunia ini udah cukup keras buat perempuan. Jangan sampai kita malah jadi bagian dari toxic culture yang makin bikin sesama perempuan susah. Saatnya kita jadi pendukung satu sama lain! Soalnya, kalau satu perempuan bisa bangkit, dia juga bisa kasih inspirasi buat yang lain.
"Be the woman that fixes another woman's crown without telling the world it was crooked." Karena sesungguhnya, kita lebih kuat kalau bareng-bareng. Saat kita saling topang, kita bukan cuma bikin hidup kita lebih baik, tapi juga membuka jalan buat generasi perempuan di masa depan.
Insightful Mba 😍
ReplyDelete