Disclaimer: This review may contain spoilers.
![]() |
Source: https://id.pinterest.com/pin/3025924744796179/ |
Kisah Cinta, Trauma, dan Penyembuhan Diri
Film It Ends With Us merupakan adaptasi dari novel laris karya Colleen Hoover yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2016. Novel ini mendapatkan banyak perhatian karena mengangkat isu yang cukup sensitif, yaitu kekerasan dalam hubungan, trauma, dan perjalanan menemukan cinta yang sehat. Film ini berhasil menghadirkan emosi mendalam yang menyentuh hati.
Sinopsis Singkat
Film ini bercerita tentang Lily Bloom (Blake Lively), seorang perempuan mandiri yang sedang merintis bisnis impiannya di Boston. Hidupnya mulai berubah ketika ia bertemu dengan Ryle Kincaid (Justin Baldoni), seorang dokter bedah yang tampan dan ambisius. Hubungan mereka awalnya berjalan manis, penuh gairah dan cinta. Namun, seiring berjalannya waktu, Lily mulai melihat sisi lain dari Ryle yang tidak pernah ia duga.
Di tengah hubungan mereka, muncul kembali Atlas Corrigan (Brandon Sklenar), cinta pertama Lily di masa remajanya. Kehadiran Atlas membawa Lily pada banyak kenangan dan kenyataan yang harus ia hadapi. Lily pun berada dalam dilema antara mencintai seseorang yang telah menyakitinya atau memilih cinta yang lebih sehat untuk dirinya sendiri.
Pentingnya Kesehatan Mental dalam Sebuah Hubungan
Salah satu pesan terpenting dari It Ends With Us adalah bahwa hubungan yang sehat harus dimulai dari diri sendiri. Lily mengalami trauma dari masa kecilnya, menyaksikan bagaimana ibunya diperlakukan dengan buruk oleh ayahnya. Trauma ini tanpa disadari membentuk pola pikirnya dalam memilih pasangan dan menerima perlakuan yang tidak semestinya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kesehatan mental dalam menentukan hubungan yang kita jalani.
Seseorang yang belum sembuh dari luka emosional cenderung lebih mudah terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Lily harus melalui proses panjang untuk menyadari bahwa ia pantas mendapatkan cinta yang tidak menyakitkan. Ini menjadi pengingat bagi kita bahwa sebelum membangun hubungan dengan orang lain, kita harus terlebih dahulu berdamai dengan diri sendiri. Menyembuhkan luka dari masa lalu adalah langkah awal untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan cinta yang lebih sehat.
Memutus Siklus Kekerasan dan Trauma
Film ini juga menyoroti bagaimana kekerasan dalam hubungan bisa menjadi sebuah siklus yang terus berulang dari generasi ke generasi. Lily tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh dengan kekerasan, dan tanpa disadari, ia kembali mengalami hal yang sama dalam hubungannya dengan Ryle. Namun, perbedaannya adalah Lily memiliki kesadaran untuk menghentikan siklus itu.
Banyak orang yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga merasa bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain selain bertahan. Namun, Lily memilih jalan yang berbeda. Ia sadar bahwa jika ia bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan, ia hanya akan meneruskan pola yang sama kepada generasi berikutnya. Keputusan Lily untuk meninggalkan Ryle adalah simbol keberanian dan tekad untuk memutus siklus tersebut.
Pesan ini sangat relevan dalam kehidupan nyata. Kita tidak bisa memilih dari keluarga mana kita berasal atau pengalaman buruk apa yang pernah kita alami, tetapi kita bisa memilih bagaimana kita meresponsnya. Memutus rantai trauma adalah tanggung jawab kita agar anak cucu kita tidak mengalami hal yang sama.
Mencintai Diri Sendiri Sebelum Mencintai Orang Lain
Lily belajar dengan cara yang sulit bahwa mencintai diri sendiri adalah langkah pertama dalam membangun hubungan yang sehat. Kita sering kali terjebak dalam pemikiran bahwa cinta sejati berarti menerima pasangan kita apa adanya, termasuk sisi buruknya. Namun, film ini mengajarkan bahwa ada batasan yang tidak boleh dilanggar dalam sebuah hubungan. Tidak peduli seberapa besar cinta yang kita miliki untuk seseorang, jika hubungan itu menyakiti kita secara emosional maupun fisik, maka itu bukanlah cinta yang seharusnya kita perjuangkan.
Melalui perjalanannya, Lily menemukan bahwa ia berhak mendapatkan cinta yang tidak menyakitkan. Ini adalah pelajaran penting bagi siapa pun yang pernah merasa terjebak dalam hubungan beracun. Cinta yang sejati tidak boleh mengorbankan kebahagiaan dan kesejahteraan diri sendiri.
It Ends With Us bukan hanya film romansa, tetapi juga sebuah kisah tentang keberanian, trauma, dan pentingnya mencintai diri sendiri. Film ini menyampaikan pesan yang kuat tentang batasan dalam cinta dan bagaimana seseorang harus menghargai dirinya sendiri dalam sebuah hubungan.
Lebih dari itu, film ini juga mengingatkan kita untuk menghadapi trauma kita sendiri sebelum memulai hubungan dengan orang lain. Dengan menyembuhkan diri sendiri, kita bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan memutus siklus kekerasan serta trauma yang mungkin telah berlangsung turun-temurun.
![]() |
Source: https://id.pinterest.com/pin/3025924742763469/ |
Dengan cerita yang menyentuh, film ini memberikan banyak pelajaran hidup bagi penontonnya. Kisah Lily mengingatkan kita bahwa meskipun sulit, memilih diri sendiri dan kebahagiaan adalah keputusan yang berharga. Sebuah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga membuka wawasan tentang pentingnya cinta yang sehat dan keberanian untuk meninggalkan hubungan yang menyakitkan.
Comments
Post a Comment